Thursday, April 15, 2010

“ Memegang Amanah “

Judul Buku       : Sebening Mata Hati
Penulis Buku   : Asfa Davy Bya (Pemimpin Redaksi Majalah Az-Zikra)
Penerbit           : Hikmah (PT. Mizan Publika)

Bab                  : Akhlak Penuntun Kalbu

“ Memegang Amanah “

-    Manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna sesungguhnya adalah makhluk yang berani mengambil resiko untuk memikul amanah yang diberikan Allah Swt., yang di dalam Al-Qur’an disebut sebagai amanah taklif. Inilah amanah yang langit, bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-gunung, lautan, dan pohon-pohon tidak sanggup memikulnya. 

-    Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa amanah sebagaimana yang dimaksud dalam ayat di atas pernah ditawarkan Allah kepada Nabi Adam a.s. Dikatakan kepadanya, “Ambillah amanah itu dengan segala yang dikandungnya. Jika engkau taat, Aku mengampunimu, tetapi jika engkau durhaka, Aku akan mengazabmu.” Nabi Adam a.s. lalu menjawab, “Saya menerimanya dengan segala yang dikandungnya.”

-    Amanah dalam arti sempit adalah memelihara titipan dan mengembalikan kepada pemiliknya dalam bentuk semula. Sedangkan amanah dalam arti luas ialah menyembunyikan rahasia, ikhlas dalam memberikan nasehat kepada orang yang memintanya, dan benar-benar menyampaikan sesuatu yang ditugaskan kepadanya untuk disampaikan.

-    Apabila kita dapat memegang amanah tersebut maka kita disebut sebagai amin (dapat dipercaya).

-    Bagi seorang Mukmin, amanah adalah senantiasa memegang teguh dua kalimat syahadat, melalui lisan, perilaku, lahir dan batin. Tidak ada keimanan bagi orang yang tidak menunaikan amanah. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw., “Tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak (sempurna) agama orang yang tidak menunaikan janji,” (HR Ahmad).

-    Rasulullah saw. bersabda, “Masing-masing kalian adalah pemimpin dan masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya,” (Al Hadis).


 

No comments: