Judul Buku : Sebening Mata Hati
Penulis Buku : Asfa Davy Bya (Pemimpin Redaksi Majalah Az-Zikra)
Penerbit : Hikmah (PT. Mizan Publika)
Bab : Ibadah Penghuni langit
“ Mengingat Kematian “
- Pesan pengingat mati ini telah disampaikan Rasulullah saw., “Sering-seringlah kalian mengingat pemutus segala kenikmatan.’ Sebab dialah yang pemutus tali persaudaraan, perampas anak dan cucu dari orangtuanya, sesuatu yang datang dengan membawa petaka lalu membenamkan manusia dalam lorong kegelapan. Bukankah tak ada yang kekal di dunia ini, Allah Swt.berfirman dalam Surah Ar-Rahman (55):26*27, “Dan tiap-tiap yang ada di bumi ini akan binasa. Dan yang (kekal) adalah wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
Penulis Buku : Asfa Davy Bya (Pemimpin Redaksi Majalah Az-Zikra)
Penerbit : Hikmah (PT. Mizan Publika)
Bab : Ibadah Penghuni langit
“ Mengingat Kematian “
- Pesan pengingat mati ini telah disampaikan Rasulullah saw., “Sering-seringlah kalian mengingat pemutus segala kenikmatan.’ Sebab dialah yang pemutus tali persaudaraan, perampas anak dan cucu dari orangtuanya, sesuatu yang datang dengan membawa petaka lalu membenamkan manusia dalam lorong kegelapan. Bukankah tak ada yang kekal di dunia ini, Allah Swt.berfirman dalam Surah Ar-Rahman (55):26*27, “Dan tiap-tiap yang ada di bumi ini akan binasa. Dan yang (kekal) adalah wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
- Hal yang menggelikan adalah ketika ada seseorang dari mereka yang takut dengan kegelapan, lalu trauma dengan kegelapan! Padahal, rumah masa depan kita di alam barzakh adalah rumah kesunyian dan kegelapan.
- Inilah saatnya (baca: sakratulmaut) apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw., “Kepedihan kematian setara dengan tiga ratus pukulan pedang.” Dan apa yang diucapkan oleh Nabi Musa a.s., “Sakratulmaut yaitu ibarat seekor burung yang digoreng, tetapi ia tidak mati, ia diam tetapi tidak selamat, tetapi kemudian terbang.” Lalu bagaimana dengan kita , hamba-Nya yang pundaknya berat dengan beban dosa dan tangannya berlumur maksiat ini?
- Demikianlah manusia, ada yan g takut mati , ada pula yang bermain-main dengan maut. Tetapi tidak berlaku bagi orang-orang yang beriman, mereka justru bergembira menghadapi kematian, karena itulah saat kekasih berjumpa dengan kekasih sejati-Nya.
- Mengingat mati tidak sekedar mengingat, seperti murid yang sedang mengingat-ingat hafalannya. Tetapi mengingat berarti mengingatkan ruh dan jasad kita akan kematian yang datangnya tanpa permisi. Mengingatkan hati kita terus menerus bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Saling mengingatkan di antara kaum muslim bahwa dunia adalah ladang amal ibadah dan amal saleh belaka.
No comments:
Post a Comment