Monday, April 5, 2010

" Berdzikir " - Bagian (3)


Judul Buku    : Sebening Mata Hati
Penulis Buku : Asfa Davy Bya (Pemimpin Redaksi Majalah Az-Zikra)
Penerbit          : Hikmah (PT. Mizan Publika)


“Sekuntum Bunga Kematian”
 
-    Jarang kta berdiskusi soal hal-hal yang bersifat hakiki, makna di balik cerita
-    Tak sadar, kita akhirnya hidup dalam pondasi pendidikan yang tidak mengakar karena jarang menyentuh hal – hal yang esensi.
-    Pepatah barat yang mengatakan, “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat” tak cocok diberlakukan bagi orang-orang yang beriman.
-    Bercermin kepada kehidupan para sahabat para wali Allah, dan para salafus-shalih, menyimak dan merenungkan kata-kata hikmah merekakiranya dapat membuathati kita tetap hidup, sehat, dan bergairah dalam menghadapi kematian.
-    Hidup ternyata dapat membuat kita mati. Mati sebelum mati itu datang menjemput.
-    Jangan biarkan hidup ini diwarnai dengan semerbak wangi bunga kematian dan jangan biarkan hati kita menjadi taman bagi sekuntum bunga kematian!

“Doa yang Tertolak”
 
-    Menolak berdoa dapat diartikan sebagai bentuk kesombongan kepada-Nya dan Neraka Jahanam adalah tempat bagi mereka yang malas dan enggan berdoa.
-    Sebagai hamba-nya, kita harus senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Karena Allah mengabulkan doa hamba-Nya yang saleh dengan tiga cara, yaitu: Pertama, dengan dipercepat terkabulnya doa tersebut di dunia. Kedua, disimpan untuknya doa tersebut sampai di akhirat nanti, dan ketiga adalah digantinya dengan mencegah dari musibah (bencana) yang serupa.
-    Syaikh Ibrahim bin Adham r.a., seorang sufi dari Khurasan berkata, ada sepuluh penyebab tidak dikabulkannya doa, yaitu :
1.    Engkau mengenali Allah, tapi tidak menunaikan hak-Nya
2.    Engkau membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkan isinya
3.    Engkau mengaku memusuhi iblis, tetapi suka mengikuti jejaknya
4.    Engkau mengaku mencintai Rasulullah saw. tapi meninggalkan sunnahnya
5.    Engkau ingin masuk surga, tetapi tidak pernah melakukan perbuatan yang membawanya kesitu
6.    Engkau tidak mau masuk neraka, tetapi selalu berbuat pekerjaan yang mmengarah kesana
7.    Engkau mengakui bahwa kematian itu hak, tetapi tidak pernah bersiap menghadapinya
8.    Engkau selalu asik meneliti aib orang lain, tetapi melupakan aib sendiri
9.    Engkau makan rezeki Allah, tetapi tak pernah mensyukuri-Nya
10.    Engkau sering mengantar jenazah ke kubur, tetapi tidak pernah menyadari bahwa engkau pun akan mengalami hal itu.
-    Dia (baca: orang beriman) paham benar bahwa takdir dapat ditolak, dihalangi dan dilawan dengan takdir pula. Semua makhluk pada hakikatnya sedang berupaya untuk menolak takdir dengan takdir.
-    Rasulullah saw. bersabda, “ Doa bisa menghalangi takdir yang sudah dan yang akan terjadi. Cobaan akan turun dan disambut oleh doa, lalu keduanya akan terus bergumul samapai Hari Kiamat nanti,” (HR. Hakim).

No comments: