Thursday, April 15, 2010

" Meraih Cinta Ilahi "

Judul Buku       : Sebening Mata Hati
Penulis Buku   : Asfa Davy Bya (Pemimpin Redaksi Majalah Az-Zikra)
Penerbit           : Hikmah (PT. Mizan Publika)

Bab                  : Akhlak Penuntun Kalbu

“ Meraih Cinta Ilahi “

-    Cinta itu sebenarnya adalah milik hati, hanyahatilah yang bisa merasakannya. Setiap manusia adalah pencinta karena kita masing-masing memiliki hati.
 
-    Dan hati hanya bisa hidup jika diisi dengan cinta, tanpa cinta manusia akan kehilangan makna hidupnya.
 
-    Kita mengenal ada 3 (tiga) bentuk cinta dalam kehidupan ini. Pertama, cinta erotik. Cinta yang seperti ini hanya sebatas pada kecintaan lahiriah. Kedua, cinta simpati. Dasar cinta sudah berubah, tidak hanya tertarik pada wajah, tetapi sudah bersimpati pada keindahan dan kemurahan hatinya. Ketiga, cinta spiritual. Kita sudah mencapai tahap mencurahkan, memberi tanpa syarat, dan tak lagi merasa pedih dengan derita demi yang dicintai. Cinta seperti ini sudah jauh meninggalkan jasmani, sudah sampai pada bagian terdalam batin.
 
-    Lantas, mengapa hanya Allah yang berhak menerima cinta kita. Imam Al-Ghazali memberikan lima alasan :
1.    Manusia cenderung mencintai dirinya sendiri. Kesadaran diri yang tumbuh dari cinta itu pada gilirannya akan mengantarkan manusia pada mencintai Allah.
2.    Manusia cenderung mencintai siapa yang berbuat baik kepadanya. Jika dia sadar bahwa Allah Swt. telah berbuat baik kepada dirinya sepanjang hayatnya, maka tak ada alas an baginya untuk tidak mencintai Allah.
3.    Manusia cenderung cinta pada kebaikan seseorang, kendati kebaikan itu bukan untuk dirinya. Begitu juga dengan Tuhan sebagai sumber kebenaran, kebaikan dan keadilan, maka pantas Dia untuk dicintai daripada makhluk lainnya.
4.    Manusia cenderung cinta pad hal-hal yang indah dan bagus. Cinta kita kepada Allah bukan karena dapat melihat-Nya dengan mata kepala kita, melainkan dengan merasakan kehangatan dan cinta-Nya dengan kalbu kita.
5.    Manusia cenderung cinta dengan sesame lingkungannya. Karena Allah “sama” dengan manusia, dalam hal dimensi batiniah. Sifat-sifat Allah secara potensial dimiliki pula oleh manusia. Oleh karena itu, semakin mampu manusia mengaktualkan sifat-sifat Ilahiah dalam dirinya, maka akan semakin dekat pula dengan Allah.
 
-    Makna dari cinta Ilahi adalah cinta yang didasarkan pada kecintaa diri dan untuk Allah Swt. semata. Ia akan mengangkat pemiliknya pada derajat yang luar biasa, yang kelak pada hari ketakutan, berpasang-pasang mata akan melihatnya. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat manusia-manusia yang bukan nabi dan juga bukan syuhada, tetapi para nabi dan syuhada sendiri menginginkan keadaan seperti mereka.”
 
-    Bagaimanakah caranya kita dapat menggapai cinta kepada Allah? Sedikitnya ada 5 (lima) cara yang harus dilakukan, yaitu :
1.    Membaca Al-Qur’an setiap hari. Ibnu Mas’ud r.a. berkata, “Janganlah seseorang di antara kalian bertanya tentang cinta kepada Allah, tetapi tanyakanlah kepada dirinya tentang cintanya kepada Al-Qur’an. Jika engkau mencintai Al-Qur’an, maka engkau telah mencintai Allah, dan seberapa besar cintamu kepada Al-Qur’an, maka sebesar itu pulalah cintamu kepada Allah Swt.”
2.    Melepaskan dunia dan zuhud terhadapnya. Zuhud adalah menolak dunia, bukan membencinya, tetapi melepaskannya dari hati. Biarkan dunia ada di tangan kita, jangan sampai ke hati kita.
3.    Melaksanakan qiyamul-lail. Allah Swt. menyebut sifat hamba-Nya yang sangat mencintai-Nya sebagai berikut : “Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam. Dan pada akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah),” (QS Adz-Dzariyat [51]:17-18).
4.    Membiasakan diri untuk bertafakur. Di setiap saat, di mana saja, sejauh mata memandang, semuanya terdapat ayat-ayat Allah, tanda-tanda kebesaran Allah. Imam Ali bin Abi Thalib k.w. berkata, “Tafakur sesaat lebih baik daripada ibadah setahun.”
5.    Senantiasa bersyukur. Syukur adalah buah dari iman. Dan, rasa syukur yang paling tinggi adalah jika kita dapat menganggap setiap musibah sebagai suatu nikmat dan setiap nikmat  adalah suatu musibah.
 
-    Berikut ini ada doa dan munajat cinta Rasulullah saw. :  
"Wahai Tuhan kami, jadikanlah cintaku kepada-Mu sebagai sesuatu yang paling aku suka, dan takutku kepada-Mu sebagai rasa yang paling dalam. Putuskanlah segala kebergantungan dunia dariku, menggantinya dengan perasaan rindu berjumpa dengan-Mu. Jika Engkau memberikan kepada ahli dunia kesejukan harta mereka, makan jadikanlah kesejukan bagiku di dalam ibadahku.”

No comments: