Thursday, April 15, 2010

“ Dimana Keberadaan Tuhan “

Judul Buku       : Sebening Mata Hati
Penulis Buku   : Asfa Davy Bya (Pemimpin Redaksi Majalah Az-Zikra)
Penerbit           : Hikmah (PT. Mizan Publika)

Bab                  : Ibadah Penghuni Langit


“ Dimana Keberadaan Tuhan “

-    Tetapi seberapa luaskah langit di atas sana sehingga mampu mewadahi Zat Allah? Jika kita mengakui Allah berada di langit, berarti kita menolak eksistensi Allah di bumi. Apa iya?

-    Jika Allah berada di dalam surga, berarti surga lebih besar dari pada Allah.  Sungguh, Islam menolak konsep Allah berdiam di surga.

-    Padahal, Islam jelas mengatakan Allah itu Esa. Berarti konsep Allah berada di hati kita tak dapat diterima. Lantas, dimanakah Allah berada?

-    Di tengah jalan mereka bertemu dengan Imam Ali bin Abi Thalib k.w. dan berkata, “Aku sudah tahu apa yang kalian tanyakan dan kamu bantah, dan sekarang aku katakana bahwa Allah Azza wa Jalla yang mengadakan ‘mana’ (tempat), karena itu ‘mana’ tidak berarti bagi-Nya. Dia sangat tinggi untuk diliputi tempat. Dia ada di segala tempat tanpa bersentuhan dan bergandengan. Dia mengetahui segala yang ada padanya. Tidak ada sesuatu pun yang lepas dari pengawasan-Nya. Dan akan kuberitahukan kepada kalian tentang yang ada di dalam salah satu kitab kalian yang membenarkan apa yang kukatakan tadi, jika kalian tahu apakah kalian akan percaya?”

-    Imam Ali meneruskan, “ Tidakkah kalian membaca dalam sebagian kita kalian bahwa Musa bin Imran a.s. suatu hari pernah duduk, tiba-tiba datang kepadanya malaikat dari arah timur, lalu Musa a.s. bertanya, ‘Darimana kamu datang?’ Malaikat menjawab, ‘Dari Allah Swt.’ kemudaian datang lagi dari arah barat, dan Musa a.s. bertanya, ‘Dari mana kamu datang?’ Malaikat menjawab, ‘Dari Allah Swt.’ Kemudian datang lagi Malaikat dari langit ke tujuh dan berkata, ‘Aku datang kepadamu dari Langit ke tujuh, dari Allah,’ dan datang pula Malaikat lain yang berkata, ‘Aku datang dari bawah bumi yang paling bawah, dari Allah.’ Lalu Musa a.s. berkata, ‘Mahasuci yang tiada tempat yang kosong dari-Nya dan tiada satu tempat yang lebih dekat kepada-Nya daripada tempat yang lain.”

-    Allah Swt. mengatakan bahwa hanya kepada-Nya semua itu akan kembali. Dan kemudian, secara sangat jelas Allah Swt. mengatakan bahwa Eksistensi-Nya meliputi segala sesuatu!
“ Dan kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allahlah kembali (semua makhluk),” (QS An-Nur [24]:42).

“ Kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha meliputi segala sesuatu,” (QS An-Nisa [4]:126).

-    Pertanyaan “di mana” dengan demikian hanya bisa dikenakan pada sesuatu yang berada di dalam ruang. Padahal yang terjadi pada Allah Swt. adalah sebaliknya : Ruang itulah yang berada di dalam Allah!

-    Jadi, tak usah bertanya di mana Allah Swt., tetapi tanyalah di manakah posisimu kelak saat Hari Perhitungan Tiba.


No comments: