Judul Buku : Cahaya Langit, Hidup Tak Selamanya Hitam
-Inspired by True Stories-
Penulis Buku : Ust. Bobby Herwibowo, Lc
Penerbit : Kuwais
“ 10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur “
- “ Bu, aku memberi tambahan sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaaang sekali ia berdoa!”
- “Bu, aku malu kepada Allah. Dia hanya menerima 20 ribu tapi begitu bersyukurnya kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah ida yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah?”
“ Nilai Segelas Air “
- “ Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup” (Al-Anbiya’ [21]:30)
- Saat gelas sudah terisi oleh air, lalu Ibnu As-Samak berujar, “Khalifah…, dalam kondisi panas dan tenggorokan kehausan seperti ini, andaikata bila kau tidak mendapatkan air untuk minum kecuali dengan harus mengeluarkan separuh kekayaanmu, sudikah engkau membayar dan dan mengeluarkannya?”
- Mendengar jawaban dari sang Khalifah, maka Ibnu As-Samak sang penasehat raja yang bijak kemudian berkomentar, “O…, kalau begitu seluruh harta yang Tuan Khalifah miliki itu rupanya hanya senilai segelas air saja!”
- Di bulan Ramadhan, segala nikmat menjadi indah terasa, demikian juga nikmat seteguk air. Alangkah bagusnya bila ini terus berlangsung sepanjang masa.
“ Sop Kambing atau Gulai ?”
- Bambang selalu berkeyakinan, “Berapa pun besaran rezeki yang Allah berikan asal pintar mensyukurinya, pasti Allah akan memberikan tambahan keberkahan seperti yang selalu dijanjikan.”
- Sepasang suami istri itu sepakat menginginkan gulai kambing dalam suasana dingin di bawah guyuran hujan. Keinginan itu laksana doa dari mereka. Dalam ketiadaan materi mereka hanya bisa berharap dan berkhayal.
“ Allah Maha Mampu Menghadirkan Kita Semua di Rumah-Nya “
- Hari itu dalam sela-sela doa Dhuha yang ia hapal. Tiba-tiba keinginan untuk berhaji menggoda hatinya untuk meminta kepada Allah Azza wa Jalla.
- “Âtini Mâ Âtaita Ibâdaka As-Shâlihin” : “Ya Allah, berikanlah kepadaku apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.”
“ Menjadi Hamba Allah Sebenarnya “
- “Lalu bagaimana biaya bulanan itu ditutupi?” Kejar saya. “Kan ada Allah!!” Jawab beliau singkat.
- Inilah para hamba Allah yang sebenarnya, yaitu manusia-manusia shalih yang mengabdikan diri menjadi hamba Allah sesungguhnya, dan mereka semua menjadikan Allah Swt. menjadi Tuhan mereka yang sebenarnya.
- “ Ya Allah, sungguh waktu Dhuha ini adalah milik-Mu. Berikan kepadaku karunia yang pernah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.”
“ BMW Seri 5 dengan 27 Juta “
- Bambang menukas dengan enteng, “Kan gak ada yang gak mungkin kalau Allah sudah berkehendak!” // “Tapi kan sampeyan harus ukur kemampuan diri. Kalau mimpi mbok ya jangan tinggi-tinggi, nanti kalau tak tercapai jatuhnya sakit!!”” Ejek sang adik ipar.
- Hatinya terluka oleh ucapan sang adik iparnya. “Boleh dia menghinaku karena tidak mampu karena profesiku sebagai dosen,, tapi urusan rezeki, Allah Maha Kaya!” Gumamnya. “Ya Allah, hamba merasa terhina, tunjukkanlah kekuasaan-Mu bahwa Engkau amat mampu menghadirkan mobil seperti itu untukku!” Doa Bambang membatin.
- Rasulullah saw. bersabda, “Tiga macam doa yang tidak akan tertolak, doanya orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang teraniaya. Allah akan angkat doanya dan Allah berfirman, ‘Aku memberi pertolongan kepadamu.’” (HR. At-Tirmidzi)
No comments:
Post a Comment