Penulis Buku : Asfa Davy Bya (Pemimpin Redaksi Majalah Az-Zikra)
Penerbit : Hikmah (PT. Mizan Publika)
Bab : Akhlak Penuntun Kalbu
“ Maaf itu Indah “
- Dikisahkan bahwa ketika berakhirnya Perang uhud, sebagian kaum Muslim mendapati bahwa wajah Rasulullah saw. luka dan didi beliau pecah. Mereka lalu berkata kepada Rasulullah saw., “Seharusnya Anda berdoa dan memohon supaya musuh itu binasa.” Namun Rasulullah saw. hanya menjawab, “Aku diutus bukan untuk melaknati, melainkan aku diutus sebagai dai dan pembawa rahmat. Ya, Allah, berilah petunjuk kepada kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengerti.” Dalam berbagai kesempatan Nabi saw. selalu bersabda, “Barang siapa memberi maaf ketika dia mampu membalas, Allah akan mengampuni dia pada saat dia kesukaran,” (Al-Hadis).
- Dikisahkan bahwa ketika berakhirnya Perang uhud, sebagian kaum Muslim mendapati bahwa wajah Rasulullah saw. luka dan didi beliau pecah. Mereka lalu berkata kepada Rasulullah saw., “Seharusnya Anda berdoa dan memohon supaya musuh itu binasa.” Namun Rasulullah saw. hanya menjawab, “Aku diutus bukan untuk melaknati, melainkan aku diutus sebagai dai dan pembawa rahmat. Ya, Allah, berilah petunjuk kepada kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengerti.” Dalam berbagai kesempatan Nabi saw. selalu bersabda, “Barang siapa memberi maaf ketika dia mampu membalas, Allah akan mengampuni dia pada saat dia kesukaran,” (Al-Hadis).
- Para salafus shalih acap memohon maaf terlebih dahulu saat hendak berbicara dengan seseorang, dan selalu memohon maaf dengan meminta ampun kepada Allah Swt. dengan cara beristigfar ketika hendak berkhutbah.
- Saudaraku, di dalam kata maaf sesungguhnya terdapat dua hal yang utama, yaitu: pertama, sikap meminta maaf dan kedua, sikap memberi maaf. Orang yang bijak adalah orang yang mau mengakui kesalahan dan segera meminta maaf atas kesalahannya.
- Marilah kita tanamkan keindahan maaf di hati kita, dengan meniru perilaku para salafus shalih yang senantiasa memberi maaf kepada sesamam, dan setiap detiknya meminta maaf (ampunan) kepada Allah Swt. Mari kita basahkan lidah untuk beristighfar, kita amalkan shalat sunah tobat setiap harinya dengan tak lupa memanjatkan istigfar yang paling mulia (sayyidul istighfar) dalam doa kita.
No comments:
Post a Comment