Monday, March 29, 2010

“Menguak Misteri Rezeki yang Berkah”

Judul Buku        : Bekerja dengan Hati Nurani
Penulis                : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos., M.Si.
Penerbit              : Erlangga, 2009
(Koleksi Pribadi)


“Menguak Misteri Rezeki yang Berkah”

-    Nafkah tersebut akan menjadi darah, emngalir ke seluruh anggota tubuh, serta menggerakkan seluruh pikiran dan sikap dalam keseharian.
-    Kita haruslah berbuat dan berupaya sekuat tenaga agar bisa mendapatkan rezeki yang halal saja.
-    Berkah  adalah hasil pengalian dari totalitas NIAT yang ikhlas, MUJAHADAH atau bersungguh-sungguh, rasa dan sikap SYUKUR dan prestatif, serta refleksi dari sikap TAKWA atau tanggungjawab akan amanah diembannya.
-    Proses kerja dimulai dengan bertawakal dan bersandar kepada-Nya. Lalu diiringi niat dan tujuan bekerja, sertacara melakukan kerja.

“Memahami Konsep : Rezeki Bukan Saja Hasil Kerja”


Judul Buku        : Bekerja dengan Hati Nurani
Penulis                : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos., M.Si.
Penerbit              : Erlangga, 2009
(Koleksi Pribadi)


“Memahami Konsep : Rezeki Bukan Saja Hasil Kerja”

-    Sebuah hikmah bahwa rezeki bukanlah hasil kerja semata, melainkan pemberian Sang Pemilik rezeki.
-    Rezeki, menurut para ulama, ialah apa saja yang bisa dimanfaatkan (dipakai, dimakan, dinikmati) oleh manusia.
-    Tidak ada manusia hidup di dunia tanpa dilengkapi rezeki.
-    Dalam hadis Rasulullah Saw. disebutkan 99 pintu rezeki manusia diperoleh dari berdagang.
-    Sesungguhnya, di setiap harta yang dimiliki seseorang, terdapat hak orang lain.
-    Seraya selalu mendekatkan diri pada-Nya dan menarik simpati-Nya sehingga Sang Pemilik memercayakan rezeki pada dirinya.

Motivasi Kerja dalam Islam

Judul Buku        : Bekerja dengan Hati Nurani
Penulis               : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos., M.Si.
Penerbit             : Erlangga, 2009
(Koleksi Pribadi)


“Motivasi Kerja dalam Islam”

-    Islam sangat layak untuk dipilih sebagai jalan hidup, way of life. Islam tidak hanya berbicara tentang moralitas akhlak, tetapi juga memberikan peletakan dasar tentang konsep-konsep membangun kehidupan dan peradaban tertinggi.

-    Dengan bekerja, seseorang dapat membangun kepercayaan dirinya.
-    Masalah keimanan selalu diletakkan di awal kalimat sebelum amal saleh. Al-Qur’an menyebutkan masalah iman dan amal saleh sebanyak 70 ayat.
-    Dengan bekerja, ia dapat melaksanakan perintah-perintah Allah SWT lainnya, seperti zakat, infaq, dan sedekah.
-    Bekerja di dunia adalah salah satu jembatan menuju akhirat.
-    Yaitu, mereka yang dari tangannya mampu menafkahi keluarganya serta menjauhkan diri dan keturunannya dari sikap meminta-minta.
-    Halal juga merupakan modal untuk mendapat rezeki yang penuh berkah.
-    Dengan bekerja, seseorang dapat mengenal banyak karakter dan budaya. Inilah rekreasi dari sebuah pekerjaan.

-    “Dosa terbesar adalah takut, modal terbesar adalah percaya diri, kesalahan terbesar adalah putus asa, keberanian terbesar adalah sabar, kebanggaan terbesar adalah kepercayaan, keuntungan terbesar adalah anak yang saleh, rahasia paling berarti adalah mati, guru terbaik adalah pengalaman, rekreasi terbesar adalah bekerja, dan pemberian terbaik adalah partisipasi.” (Penulis)

Spiritualisme : Era Baru Pengembangan Diri Karyawan

Judul Buku       : Bekerja dengan Hati Nurani
Penulis               : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos., M.Si.
Penerbit             : Erlangga, 2009
(Koleksi Pribadi)

“Spiritualisme : Era Baru Pengembangan Diri Karyawan”

-    Daniel Goleman : Kecerdasan emosional merupakan fungsi kerja otak kanan yang disebut system limbic. Kecerdasan Emosional meliputi dua kecakapan, yaitu kecakapan pribadi dan kecakapan social.

-    Kecakapan pribadi terdiri atas tiga factor : kesadaran diri (self-awareness), pengaturan diri (self-regulation), dan motivasi diri (self-motivation)

-    Kecakapan social terdiri atas dua factor : kesadaran social (social-awareness) dan keterampilan social (social-skill).

-    Ternyata, kecerdasan spiritual termasuk salah satu fungsi saraf otak yang bernama God Spot. Titik saraf yang terletak do temporal lobe ini akan merespon aktivitas spiritual sehingga membuat diri seseorang tenang.

-    Pusat kesadaran tertinggi yang ada dalam diri manusia sesungguhnya bersumber pada kalbunya (hati).

-    Spiritual Leader (1) : Soichiro Honda. Tak ada yang dicari Soichiro, selain kebahagiaan dan ketenangan hidup.
-    Spiritual Leader (2) : Kyoto Ceramics. Uniknya cara hidup mereka sederhana dan memandang rendah kemewahan
-    Spiritual Leader (3) : Bill “Microsoft” Gates. Sebanyak 40% penghasilan bersihnya dibagikan untuk kemanusiaan.
-    Spiritual Leader (4) : Konosuke Matsushita “Toshiba”. Misi hidupnya sangat sederhana : life is not only for bread.

-    Gay Hendricks & Kate Ludeman (The Corporate Mystic) : “Saya tidak pernah menyangka sebelumnya. Saya menemukan para mistikus-mistikus itu seperti sufi-sufi yang justru bukan berada di tempat-tempat peribadatan. Tetapi saya menemukan mereka di meja-meja rapat.”

-    Penanaman nilai-nilai spiritual di dunia kerja diyakini mampu mendorong munculnya motivasi dan produktivitas kerja yang tinggi atas dasar ibadah.

-    “Jika Anda tidak berubah, maka perubahan lah yang akan mengubah diri Anda. Jika itu pun tidak mengubah diri Anda, berarti hidup telah Anda ubah menjadi kematian.” (Penulis)

Belahan Jiwa Muhammad Saw.


Judul Buku         : Belahan Jiwa Muhammad Saw.
Penulis                 : Nurul ‘Aina
Penerbit               : Arkan Publishing, 2008
(buku milik Vielma Debby)


Khadijah binti Khuwalid

-    Dari pernikahan keduanya itu (baca: dengan Atiq bin Abid bin Abdullah), Khadijah dikaruniai anak perempuan bernama Hindun. Dari nama anak perempuannya inilah Khadijah biasa dipanggil Ummu Hindun (Ibnu Abbas).
-    Sosok (baca : satu sosok menyerupai manusia) iru kemudia menyeru para wanita Mekah dengan keras, “Hai para wanita Bani Taima (Bani Quraisy), akan datang seorang Nabi di negerimu yang bernama Ahmad. Nabi ini akan datang membawa amanah Allah. Maka, jadilah istrinya bagi wanita-wanita yang mampu untuk itu.”
-    Namun, Khadijah diam saja. Ia tidak ikut-ikutan melempari ataupun mengusir sosok tersebut. Khadijah hanya mengabaikannya.
-    Sayyidah Khadijah merupakan wanita ahli dagang yang memiliki kemuliaan dan harta berlimpah. Ketika ia mendengar kabar tentang pemuda Muhammad dari sisi kebenaran ucapan, keagungan jiwa amanah, dan kemuliaan akhlaknya, maka ia mengirim utusan kepadanya dan menawari Muhammad saw. untuk pergi berniaga menjual harta dagangannya ke negeri Syam. Khadijah menawarkan gaji yang lebih besar daripada yang biasa ia berikan kepada pedagang lainnya.
-    Ketika tiba di Mekkah, Muhammad saw. menyerahkan hasil perniagaannya kepada Khadijah. Majikannya itu memperoleh keuntungan dua kali lipat dari biasanya.
-    Nafisah binti Munayyah (sahabat Khadijah) itu pun menyampaikan pesan Khadijah kepada Muhammad saw., “Wahai anak pamanku, sesungguhnya aku tertarik kepadamu karena kekerabatanmu, kemuliaan yang engkau miliki di kalangan kaummu, jiwa amanahmu, baik budi bahasamu, dan kejujuran tutur katamu.” Melalui perantaraan utusannya itu, Khadijah menawarkan dirinya kepada Rasulullah saw. untuk dilamar dan dinikahinya.
-    Setelah mendengar pesan Khadijah lewat utusannya tadi, Muhammad saw. pun menceritakan hal itu kepada Abu Thalib bin Abdul Muththalib, pamannya tercinta. Mendengar hal itu, Abu Thalib sangat berbahagia. Ia pun berkata, “Sesungguhnya ini adalah rezeki yang Allah limpahkan untukmu, wahai Muhammad.”
-    Seluruh putra dan putri Nabi dilahirkan dari rahimnya (baca : Sayyidah Khadijah), kecuali Ibrahim yang lahir dari rahim istri Muhammad saw. yang lain, yaitu Mariyah Al Qibtiyah. Anak pertama Muhammad saw. dari Khadijah binti Khuwailid adalah Al Qasim. Dengan nama inilah Muhammad saw. dipanggil oleh Khadijah dengan panggilan Abul Qasim. Anak keduanya adalah Thahir atau Thayib. Ia dipanggil dengan nama Abdullah. Dinamai demikian karena Abdullah lahir pada masa awal dakwah Islam. Lalu lahir berturut-turut Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah Az-Zahra.
-    Al Qasim meninggal dunia sebelum ayahandanya, Muhammad saw. diangkat menjadi utusan Allah. Ia meninggal pada masa jahiliah, sedangkan seluruh putrinya bertemu dengan Islam.
-    Dari pemikiran (baca: terheran-heran) itulah Muhammad saw. memperluas cakrawala pandangannya pada alam semesta beserta rahasia-rahasianya. Ia yakin bahwa di balik keheningan malam, di balik remang cahaya dan kerlip bintang-bintang di langit pasti ada mega kekuatan tersembunyi yang Maha Besar, mampu menciptakan alam semesta, dan mengaturnya dengan hukum alam yang sudah menjadi iradah (kehendak)-Nya.
-    Setelah mengarungi pernikahannya yang penuh ketenteraman selama lima belas tahun dan berolah pikir yang mendalam tentang al insane (manusia), al hayah (kehidupan), dan al kaun (alam semesta), turunlah wahyu kepada Rasulullah saw. di Gua Hira, tempat ia biasa berkhalwat, menyepi untuk berolah pikir dan berolah rohani.
-    Rasul pun berkata, “Khadijah, habislah sudah waktu untuk tidur dan beristirahat. Barusan, Malaikat Jibril menyampaikan waktu Ilahi. Allah Swt. memerintahkanku untuk memberi peringatan kepada umat manusia dan mengajak mereka bersujud dan beribadah hanya kepada Allah. Siapakah gerangan yang bisa aku ajak dan siapa pula yang akan menerima ajakanku?” Seketika itu juga, Khadijah tanpa keraguan sedikitpun menyatakan diri menerima ajakan suaminya, menerima risalah Allah yang dibawa suaminya. Khadijah menyatakan keimanannya kepada Allah dan membenarkan kerasulan Muhammad langsung do hadapan suaminya itu sendiri.
-    Ketika kaum Musyrik Quraisy memutuskan untuk melakukan pemboikotan kepada Rasulullah Muhammad saw., mereka pun memboikot Bani Hasyim dan Bani Abdul Malik Muthalib yang mereka anggap telah melindungi Muhammad saw. Sayyidah Khadijah tidak merasa ragu-ragu untuk keluar bersama Rasulullah saw., menemani beliau bersama-sama, menanggung penderitaan sebagai konsekuensi diembannya risalah Ilahi. Walaupun usianya sudah lanjut usia, Khadijah menyingkirkan keadaannya dengan semangat yang menggelora, seolah-oleh ia kembali muda.
-    Aisyah binti Abi Bakar r.a. berkata, “Khadijah wafat sebelum shalat diwajibkan atas kau Muslim. Itu terjadi tiga tahun sebelum hijrah.”

Saudah binti Zam’ah

-    Ibnu Abbas berkata, “Saudah binti Zam’ah dinikahi oleh Sakran bin Amar, saudara laki-laki dari Suhail bin Amar, yang bermimpi bahwa Rasul datang dan menginjak tengkuknya.” Lalu, Saudah menceritakan mimpinya itu kepada Sakran bin Amar. Suaminya itu kemudian berkata, “ Demi ayahmu, jika mimpi itu benar, aku akan meninggal dan engkau akan dinikahi oleh Rasulullah Muhammad saw.”
-    Abdullah bin Muslim berkata, “Rasulullah saw. menikahi Saudah pada bulan Ramadhan, tahun ke sepuluh kenabian, setelah Khadijah wafat, dan sebelum Rasulullah menikahi Aisyah. Rasul menyelenggarakan pernikahan itu di kota Mekah dan hijrah bersama Saudah ke Madinah.”
-    Ketika Saudah binti Zam’ah r.a. merasa bahwa usianya semakin lanjut, kondisi fisiknya yang mulai lemah, dan merasa sudah tidak mampu lagi melaksanakan kewajibannya sebagai istri, maka Rasulullah saw. berencana menceraikan dirinya.
-    Saudah berkata lagi, “Aku meminta kepadamu agar berkenan untuk merujukku kembali.” Maka Rasulullah saw. pun merujuk saudah kembali. Ketika permintaannya terkabul, dengan penuh kebahagiaan, saudah berkata kepada suaminya, “Wahai Rasulullah, hari giliranku menjadi milik Aisyah demi keridhaanmu agar aku dapat melihat wajahmu. Demi Allah, aku sudah tidak punya lagi keinginan sebagaimana wanita yang lain, tetapi aku ingin agar Allah membangkitkanku berada dalam golongan istri-istrimu pada Hari Kiamat nanti.”
-    Di antara istri Rasul, Saudah dikenal sebagai Ummul Mukminin yang tidak cantik secara lahiriah. Ia seorang wanita yang gemuk dan berkulit agak gelap.
-    Saudah paling suka membuat Rasulullah tersenyum dan tertawa. Ia dikenal sebagai istri Rasul yang humoris dan suka menghibur suaminya.
-    Saudah juga seorang wanita yang berperasaan lugu dan berpikiran sederhana hingga di antara Ummul Mukminin, ia dikenal sebagai wanita yang seadanya.
-    Karena keluguan dan kesederhanaan saudah ini juga yang membuat para madunya senang menggodanya, bahkan terkadang mempermainkannya.
-    Namun, walaupun Saudah adalah istri Rasul yang lugu dan berpikiran sederhana, ia juga dikenal suka memegang apa yang dikatakan suaminya.
 

Aisyah binti Abi Bakar

-    Dalam sebuat riwayat, Rasulullah saw. pernah bersabda tentang Aisyah binti Abi Bakar r.a., “Ambillah separuh (ajaran) agama mu melalui Aisyah.” Hadits tadi menunjukkan bahwa Aisyah binti Abi Bakar memiliki pengatahuan yang luas tentang ajaran Islam.
-    Aisyah juga dikenal sebagai seorang kritikus andal, sejarawan, dan mengetahui soal-soal pengobatan.
-    Saat Ishaq Al A’ma (si buta) berkata, “aku mengunjungi Aisyah dan aku mendengar ia memasang hijabnya yang memisahkan kami. Aku pun heran dan bertanya kepadanya, ‘Mengapa engkau memasang hijab dariku, padahal aku tidak bisa melihatmu?”. Aisyah menjawab “Kalaupun engkau tidak bisa melihatmu, tetapi aku melihatmu. Jadi harus ada hijab di antara kita.”
-    Aisyah pernah berkata, “Aku berharap, jika wafat, aku bisa menjadi barang yang tidak berarti serta dilupakan (Q.S. Maryam, 19:23).”
-    Dari informasi para perawi hadits Rasul yang tsiqat (terpercaya) itu, para wanita Muslimah selayaknya berlomba untuk mengetahui perikehidupan sekaligus meneladani istri yang dinikahi Rasulullah dalam keadaan masih gadis ini.
-    Sambil berlinang air mata, Aisyah bersaksi , “Demi Allah, aku tidak bertobat kepada Allah selamanya dari apa yang Rasul katakana. Demi Allah, sesungguhnya aku tahu jika aku mengakui sesuai dengan apa yang dikatakan orang-orang sedang Allah tahu bahwa aku bersih dari (perbuatan itu), maka sungguh aku telah mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Jika aku mengingkari apa yang mereka katakana, mereka pasti tidak akan mempercayai dan tidak akan membenarkanku. Namun, aku akan mengatakan apa yang pernah dikatakan oleh Ya’kub a.s., Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku), dan Allah sajalah yang dimohon pertolongannya terhadap apa yang kalian ceritakan.” (Q.S. Yusuf, 12:18).
-    Bahwa sekalipun Aisyah adalah seorang istri pencemburu, ia tidak pernah mengungkap kecemburuannya kepada Ummul Mukminin lain yang dicemburuinya itu. Ia biasanya langsung menumpahkannya kepada Rasul.

Hafshah binti Umar

-    Walaupun telah diperingatkan oleh ayahnya, Hafshah tetap bersikap dengan keberanian moralnya yang tinggi. Tidak heran karena ia adalah seorang ahli menulis yang sangat faqih dan kritis. Mungkin karena itulah ia selalu mengungkapkan pendapatnya langsung di hadapan Rasulullah.
-    Rasulullah saw. pernah menceraikan Hafshah dengan talak raji (talak satu). Hal itu terjadi karena Hafshah sudah menyebarkan rahasia yang diminta nabi Muhammad saw. untuk disembunyikannya.
-    Sedangkan dalam satu riwayat disebutkan, “Rujuklah dengan Hafshah karena ia selalu berpuasa dan selalu shalat malam dan sesungguhnya ia adalah istrimu di surga.”
-    Rasulullah saw. pernah bersumpah untuk tidak mengunjungi para istrinya selama sebulan. Rasul demikian marah kepada mereka sehinggal Allah Swt. menegur beliau dengan menurunkan ayat tentang Aisyah dan Hafshah karena keduanya yang memulai aksi protes terhadap Nabi Muhammad saw. Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan), dan jika kamu berdua Bantu membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu, malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan. (Q.S. At Tahrim, 66:4-5).
-    Ummul Mukminan Hafshah sangat rajin membaca mushaf, mempelajari dan menelaah isinya. Karakter itulah yang menarik perhatian khalifah Umar bin Khattab dan mendorongnya untuk menitipkan mushaf itu kepada putrinya itu. Mushaf yang diseragamkan penulisannya yang didasarkan pada mushaf yang berada di tangan Ummul Mukminin Hafshah r.a. itulah yang kemudian dalam catatan sejarah Islam dikenal dengan nama Mushaf Utsmani.
-    Untuk menjadi sorang yang kritis itu ternyata mudah. Kita tinggal membiasakan diri bersikap rasional, tafkir syar’I (berpikir sesuai dengan hukum syariat) dan tafkir siyasi (berpikir politis, mampu mengungkap ada apa dibalik fakta).
-    Ia adalah wanita yang disebut Jibril dengan Shawwamah wa Qawwamah (wanita yang rajin shaum dan shalat).

Zainab binti Khuzaimah (Ummu Masakin)

-    Digelari ummul masakin atau “ibu bagi orang-orang miskin” karena kecintaan, rasa sayang, dan kepeduliannya terhadap kaum mustadhafin (dhuafa), fuqara (fakir), dan masakin (miskin).
-    Kita juga bisa menjadi seorang penyayang seperti Zainab binti Khuzaimah. Caranya yaitu dengan 3 hal yang bisa kita lakukan : 1.)Care  2.)Empathy  3.)Sympathy

Hindun binti Abu Umayyah (Ummu Salamah)

-    Termasuk ketika Rasulullah saw. datang melamarnya, Ummu Salamah tidak lantas menerima pinangan manusia paling mulia dari seluruh makhluk yang ada di bumi ini. Ia masih mencoba untuk menghindar pinangan istimewa itu dengan menyatakan “keberatan-keberatannya” yang jadi karakter seorang wanita yang menjanda. Ummu Salamah berkata, “ Aku adalah wanita yang sudah tua, aku pun seorang janda yang memiliki banyak anak yatim, dan aku pun seorang wanita pencemburu.”
-    Rasul menjalankan saran bijak dari Ummu Salamah dengan berdiam diri dari para sahabatnya, tetapi Nabi Muhammad saw. langsung memberikan contoh kepada mereka dengan menjadi orang pertama yang menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya. Para sahabat pun menyadari kesalahannya dan berlomba menjalankan perintah Rasul yang sebelumnya mereka abaikan. Saran bijak Ummu Salamah yang langsung dipraktekkan Rasulullah saw. telah menyelamatkan para sahabat dari murka Allah karena menyelisihi Rasul hingga membuat Rasul-Nya gusar.

Zainab binti Jahsyi

-    “Istri yang paling cepat akan menyusulku di antara kalian adalah yang paling panjang tangannya.”

Istikharah Cinta

Judul Buku     : Istikharah Cinta – Cara Cerdas Mendapatkan Jodoh Ideal
Penulis        : M. Shodiq Mustika, dkk
Penerbit     : Qultum Media
(buku milik Vielma Debby)


“Cari Jodoh, Buat Apa Istikharah” oleh Lita Mariana & M. Shodiq Mustika

-    Dalam bertanya tentang takdir, sesungguhnya kita tidak perlu banyak berdebat dan bersanggahan. Ini tidak akan membantu kita memahami, kecuali menyadari adanya dua ekstrim pemahaman. Pertama, takdir bagi manusia telah tetap, apapun yang dialami. Pemahaman kedua adalah bahwa manusia diberi kehendak, manusia dikaruniai kebebasab memilih, memilah, dan menjalani pilihannya.

-    Just do it. Terlalu banyak memikirkan dan merisaukan apakah yag kita pilih termasuk takdir atau dapat benar-benar kita pilih tidaklah sama dengan benar-benar mengerjakannya.
-    Dalam mengarungi kehidupannya, ada satu hal yang selalu dimiliki manusia : Pilihan. Akal adalah urusan kita. Kita berusaha dan dapat menguasainya, kecuali ketika kita kehilangan kesadaran. Hati adalah separuh urusan kita, separuh urusan Tuhan. Kita hanya dapat membantah apa yang kita rasakan. Jasmani adalah separuh urusan kita, separuh urusan Tuhan.

-    Rasul saw. telah memberi informasi bagi kita bagaimana umumnya memilih pasangan hidup. Pemilihan kita terutama mempertimbangkan empat factor : 1. Agama (akhlak)  2. Keturunan   3. kecantkan   4.Kekayaan

-    Hal-hal berikut merupakan perkara Agama yang perlu kita pertimbangkan dalam memilih jodoh :  Apakah si dia sungguh-sungguh berkeyakinan bahwa “nasib” manusia telah tetap dan tidak ada apapun yang mampu mengubahnya? ; Apakah si dia menerima keberadaan pacaran islami sebelum menikah? ; Apakah si dia itu hemat atau kikir dalam membelanjakan hartanya? ; Apakah si dia senantiasa jujur, menepati janji, dapat dipercaya? ; Apakah si dia cenderung adil dan berani membela kebenaran? ; Apakah dia rajin, ilmu apa yang diminati dan seberapa jauh die menerapkan ilmunya kepada orang lain? ; Apakah si dia suka bertindak dengan perhitungan matang? ; Apakah si dia mendukung gerakan pelestarian lingkungan hidup dan sjauh mana?.

-    Untuk apa istikharah ? Beberapa alas an : 1. menetapkan hati  2. mencari ketenangan  3. mengambil jarak dari masalah

-    Kita dikaruniai akal budi. Dahulukan ikhtiar sebelum istikharah. Jangan sia-siakan pemberianNya dengan alas an mendekatkan diri dengan Tuhan dan ingin selalu melibatkan kehadiranNya dalam segala aspek kehidupan. Jangan manja, dengan menyandarkan segala sesuatu padanya bersenjatakan istikharah.

-    Konon, pada kondisi terlemahlah manusia lebih mudah menemukan Tuhan-nya. Ketika tak ada manusia lain yang dapat diandalkan, ketika diri sendiri tak lagi dipercaya untuk menyelesaikan suatu masalah.

-    Kita tidak hidup dalam dunia dengan masalah yang bersifat linier, datang satu per satu bergantian penuh pengertian. Seringkali kita mendapatkan banyak hal yang harus dipertimbangkan sekaligus.

“ Matematika Jodoh dan Istikharah”  oleh M. Shodiq Mustika & Donny Reza

-    Anda perlu berhubungan dengan para lawan jenis secara acak dan kemudian mencoba meningkatkan keakraban hubungan. Jangan menunggu mereka mendekati Anda. Hubungi mereka secara acak. Pokoknya Anda harus mengendalikan keteracakan dunia luar untuk keuntungan Anda dengan memperluas wilayah pilihan yang muncul di hadapan Anda.

-    “ Anda hanya dapat meningkatkan kemungkinan memenuhi Prediksi Anda jika membuka diri terhadap sejumlah kejadian acak (pertemuan dan pengalaman) yang makin bertambah.” (David Freemantle, How to choose, Hlm. 85)

-    Jika Anda membatasi diri dan menolak keteracakan, maka terdapat peningkatan kemungkinan kegagalan. (david Freemantle, How to choose, Hlm. 85-86)

-    Ketika kelas A kosong , padahal sudah saatnya diisi, naikkan satu orang penghuni kelas B ke kelas diatasnya ini. Jika kursi di kelas B belum terisi penuh (bahkan walau jatah di kelas A telah terisi, lengkapilah dengan cara menaikkan warga keas di bawahnya. Apabila quota kelas C belum terpenuhi, isilah dengan penghuni kelas D. Andai warga kelas D disitu kau pandang kurang mencukupi, tambahilah dari luar kelas. Bisa cari sendiri, bisa minta tolong orang lain. Kemudian sortirlah warga-warga baru (dan lama) itu untuk dapat naik setingkat demi setingkat (Aisha Chuang, Nikmatnya Asmara Islami [Surakarta : Bunda Yurida, 2004], Hlm. 130)

-    Sepertiga malam terakhir itu bukan hanya merupakan waktu yang istimewa untuk memohon, melainkan juga untuk pengambilan keputusan.

-    “Sebagaimana sinyal parasit berkurang bila atmosfir bumi membelakangi matahari dan penerimaan gelombang menjadi sangat mudah, otak manusia juga menjadi lebih sensitive dan paling kuat terutama pada akhir malam. Inilah yang terjadi pada penerimaan ilham dan penyampaian doa. (Ahmed Hulusi, An Up-to-date understanding of islam (Istanbul : Kitsan, 1997), 90-91)

“Siapa Jodoh Saya” oleh M. Shodiq Mustova

-    An-Nawawi mengatakan, “Disunnahkan utntuk bermusyawarah sebelum melakukan istikharah dengan orang yang dikenal (1) suka memberi nasehat  (2) penyayang  (3) berpengalaman sedangkan (4) agama dan ilmunya dapat dipercaya (Al Mausu’ah al-Kuwaitiyyah, 3/243)

-    Sumber mimpi kita ada tiga macam : (1)Dari Allah  (2)Dari setan  (3)Dari pikiran atau perasaan orang yang bermimpi itu sendiri waktu terjaga. Maka senjata rahasia kita adalah : bermusyawarah, beristikharah, bertawakkal.

Sunday, March 28, 2010

Bismillah.... ^___^

Bismillah.... Semoga itikad baik untuk menyimpan catatan bagi memori personal ku sebagai tabungan ilmu di masa depan ini, menjadi pahala yang mengantarkan ku pada tempat indah yang dijanjikan-Nya. Amien....

Tak ada yang lebih indah dari pada selalu mengenang janji-Nya dan menjalankan ajaran-Nya dengan segenap keikhlasan dan kepasrahan yang berilmu dan berpegang pada Syariat-Nya. Jika bisa menjadi ilmu bagi sesama yang ikhlas dengan segala sabda Allah Swt. dan Rasulullah saw., tentunya akan membawa keberkahan tersendiri bagi ilmu itu untuk sampai kepada umat. insya Allah ... ^___^