Judul Buku : Cahaya Langit, Hidup Tak Selamanya Hitam
-Inspired by True Stories-
Penulis Buku : Ust. Bobby Herwibowo, Lc
Penerbit : Kuwais
-Inspired by True Stories-
Penulis Buku : Ust. Bobby Herwibowo, Lc
Penerbit : Kuwais
“Boleh Kami Numpang Shalat di Sini?”
- Agama baginya bukan hanya di masjid dan dinikmati sendiri. Namun, agama menurutnya adalah dakwah, berbagi dengan sesame sehingga nilai dan sinarnya dapat dirasakan oleh orang lain.
- Terkadang untuk menyampaikan kebenaran tidak perlu dengan ceramah dan retorika. Tutur kata yang santun dan perilaku mengesankan dapat membuat seseorang simpati lalu jatuh hati.
- Terkadang bila ibadah sudah terwujud dalam akhlak seseorang, maka simpati dari sesama akan terbit dan menyinari kehidupan yang kita jalani. Ternyata, semuanya menjadi makin indah dengan ibadah!!!
“Kemana Aku Jual Rolex Ini?”
- Ia berpasrah diri kepada Allah.Dia sampaikan kegalauan dan kepanikannya. Maka tawakal kepada-Nya pada waktu sulit adalah penenang jiwa ketika panik. Pelita hati dalam kegelapan hidup. Berpeganglah terus pada tali-Nya. Sungguh beruntung mereka yang bersandar hanya kepada Allah Ash-Shamad.
- Tetaplah tersenyum di kala sempit. Percayalah, Allah Swt. tidak akan pergi meninggalkanmu. Jangan pernah takut saat hati resah. Kini sampaikanlah gundahmu hanya kepada Allah! Sungguh Dia amat Mendengar keluh seorang hamba-Nya.
“Rezeki itu Datang”
- Betapa banyak setiap pagi hari di belahan bumi manapun di dapati wajah-wajah penuh ketegangan dan kepanikan yang memancarkan rona khawatir dalam mengais rezeki di pagi hari. Seolah mereka tiada memiliki Tuhan yang Maha Kaya Yang Mampu Menjamin rezeki setiap hamba-Nya. Dialah Allah, Ar-Razzaq, Sang Pemberi Rezeki.
- Tetap saja bekerja adalah sebuah prasyarat mulia untuk mendapatkan nafkah, dan para nabi manusia terhormat pun tetap melakukannya. Namun tekanan yang terpenting dalam mencari rezeki dan nafkah adalah ketaatan kepada Allah Sang Pemberi Rezeki.
- “Sesungguhnya rezeki itu akan mencari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya.” (Shahih Jami’ Ash-Shaghir, no: 1630).
“Saya yang Akan Menanggung Beban”
- “Benar, rezeki itu sudah diatur oleh Allah, tapi rezeki bisa ditambahkan bila kita gemar bersedekah. Perluaslah rezeki itu dengan memudahkan jalan orang.”
“Taubat dan Istighfar untuk Dosa 200 x Zina”
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Az-Zumar [39]:53)
- “Tentu, kesempatan bertaubat akan selalu terbuka untuknya. Kedua tangan Allah Swt. akan selalu terbentang di waktu malam, agar orang yang berdosa di waktu siang sempat bertaubat. Kedua tangan-Nya pun akan selalu terbuka di waktu siang, agar orang yang berdosa di waktu malam sempat untuk bertaubat.”
- Anas bin Malik berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Allah Swt. berkata, ‘ Wahai anak manusia, selama engkau berdoa kepada-Ku dan mengharapkan ampunan-Ku, Aku ampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan Aku tidak perduli. Wahai anak manusia, seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, Aku ampuni dosa-dosamu, dan Aku tidak perduli. Wahai manusia, seandainya engkau mendatangi-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku, pasti Aku akan mendatangimu dengan membawa ampunan sepenuh bumi.’ “ (HR. At-Tirmidzi).
“Menjaga Ibadah”
- “Mohon maaf Pak, bukannya menolak, namun guru saya pernah mengajarkan bahwa shalat sunnah Fajar itu lebih mahal daripada dunia beserta isinya!”
- “Dua rakaat Fajar (qabliyah Shubuh) lebih baik daripada dunia beserta isinya.” (HR. Muslim).
“Jangan Pernah Mengeluh, Pertolongan Allah Pasti Datang!”
- “Apakah kamu mengira kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Al-Baqarah [2]:214).
“Perbanyak Sujud”
- Ia belajar menata hati dan kehidupan. Alhamdulillah! Ia tersadar dalam kesendirian. Ia sudah mulai shalat dengan khusyuk kepada Allah. Meski kedua kakinya sudah tidak ada, ia melakukannya sambil duduk di atas sajadah. Hal yang paling mengharukan setiap mata yang memandang adalah saat ketika Suci membenamkan keningnya di atas sajadah lamaaa sekali! Seolah ia berdialog dengan Allah Swt. dan mengakui segala dosa yang pernah ia lakukan.
“Memberi yang Terbaik untuk Allah”
- “Kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang sempurna di sisi Allah), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (Ali ‘Imran [3]:92)
- Semangat dalam berkurban adalah memberikan yang terbaik kepada Allah Swt., maka dalam bertaqarrub kepada Allah Swt. pun selayaknya manusia memberikan dal terbaik kepada Allah Swt., maka Allah Swt. pun akan memberikan hal terbaik juga kepadanya. Dan itu pasti!
“Flu Arab”
- Kedua kakinya telah tiada namun seolah hal itu bukanlah halangan baginya untuk hadir ke Nasjidil Haram demi panggilan Tuhannya.
- “Rupanya selama ini yang sakit bukanlah fisik saya, yang sakit parah ternyata saya sadari adalah hati saya. Saya berjanji kepada Allah Swt. sejak saat itu untuk tidak meninggalkan shalat berjamaah selagi saya tidak udzur (berhalangan),” jelas Kusuma.
- Anas bin Malik berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Allah Swt. berkata, ‘ Wahai anak manusia, selama engkau berdoa kepada-Ku dan mengharapkan ampunan-Ku, Aku ampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan Aku tidak perduli. Wahai anak manusia, seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, Aku ampuni dosa-dosamu, dan Aku tidak perduli. Wahai manusia, seandainya engkau mendatangi-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku, pasti Aku akan mendatangimu dengan membawa ampunan sepenuh bumi.’ “ (HR. At-Tirmidzi).
“Menjaga Ibadah”
- “Mohon maaf Pak, bukannya menolak, namun guru saya pernah mengajarkan bahwa shalat sunnah Fajar itu lebih mahal daripada dunia beserta isinya!”
- “Dua rakaat Fajar (qabliyah Shubuh) lebih baik daripada dunia beserta isinya.” (HR. Muslim).
“Jangan Pernah Mengeluh, Pertolongan Allah Pasti Datang!”
- “Apakah kamu mengira kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Al-Baqarah [2]:214).
“Perbanyak Sujud”
- Ia belajar menata hati dan kehidupan. Alhamdulillah! Ia tersadar dalam kesendirian. Ia sudah mulai shalat dengan khusyuk kepada Allah. Meski kedua kakinya sudah tidak ada, ia melakukannya sambil duduk di atas sajadah. Hal yang paling mengharukan setiap mata yang memandang adalah saat ketika Suci membenamkan keningnya di atas sajadah lamaaa sekali! Seolah ia berdialog dengan Allah Swt. dan mengakui segala dosa yang pernah ia lakukan.
“Memberi yang Terbaik untuk Allah”
- “Kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang sempurna di sisi Allah), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (Ali ‘Imran [3]:92)
- Semangat dalam berkurban adalah memberikan yang terbaik kepada Allah Swt., maka dalam bertaqarrub kepada Allah Swt. pun selayaknya manusia memberikan dal terbaik kepada Allah Swt., maka Allah Swt. pun akan memberikan hal terbaik juga kepadanya. Dan itu pasti!
“Flu Arab”
- Kedua kakinya telah tiada namun seolah hal itu bukanlah halangan baginya untuk hadir ke Nasjidil Haram demi panggilan Tuhannya.
- “Rupanya selama ini yang sakit bukanlah fisik saya, yang sakit parah ternyata saya sadari adalah hati saya. Saya berjanji kepada Allah Swt. sejak saat itu untuk tidak meninggalkan shalat berjamaah selagi saya tidak udzur (berhalangan),” jelas Kusuma.