Penulis : Sulaiman an-Nadawi
Penerbit : Qisthi Press
Tahun Terbit : Cetakan Ke-5 - Januari 2016
RIWAYAT SINGKAT SULAIMAN AN-NADAWI
---
- An-Nadawi merupakan salah satu anggota keluarga Husaini yang terkenal dengan ketakwaan dan ilmunya.
- An-Nadawi lahir di sebuah desa bernama Desna di wilayah Bihar, India, pada hari Jumat, 7 Shafar 1302 H, bertepatan dengan tanggal 22 November 1884 M.
- An-nadawi tumbuh dan hidup berlandaskan akidah yang jernih dan tidak tercampur dengan bid'ah dan khurafat.
- An-Nadawi sangat gandrung dengan aspek sastra dan sejarah yang terkandung di dalam Al-Qur'an. Bukti kecakapannya dalam hal ini adalah bukunya yang berjudul Ardh Al-Qur'an dan berjilid-jilid buku Sirah an-Nabi s.a.w., khususnya jilid keempat dan kelima yang membahas masalah amanat kenabian, akidah, ibadah dan akhlak, ditinjau dari sudut yang kontemporer dengan studi komparatif.
- An-Nadawi banyak mematahkan argumen kelompok pengingkar sunah dan membongkar kebohongan-kebohongan mereka dalam banyak bukunya.
- Dalam karya-karyanya, dia mengikuti metode salaf yang menyatakan bahwa sumber utama syariat Islam adalah al-Qur'an dan sunah. Setiap pendapat yang bertentangan dengan al-Qur'an dan sunah harus ditentang dan dipatahkan.
- Kita lihat, dia tumbuh dan berkembang mengikuti mahzhab Abu hanifah tetapi di bidang fikih tetap membebaskan diri dan pemikirannya dari bayang-bayang taklid dan mazhab, serta fanatisme buta terhadap suatu pendapat ulama tertentu.
- An-Nadawi melihat perlunya kodifikasi ulang fikih Islam modern, karena zaman dan realitas kehidupan telah berkembang, dan persoalan semakin banyak dan bervariasi.
- Anda akan jarang menemukan syair-syair dalam karyanya. Dia tidak ingin mempermainkan perasaan para pembaca dengan syair-syair tersebut. Dia selalu mengerahkan segenap upayanya untuk mencari, meneliti dan melakukan kritik.
- Seluruh dunia takluk di bawah kepemimpinannya dalam hal sejarah dan penulisan buku sirah. Akan tetapi, sangat sedikit orang yang tahu kepiawaiannya dalam hal sastra, syair dan kritik.
- An-Nadawi yakin sekali bahwa bahasa Arab memiliki peran yang sangat urgen untuk mempersatukan kaum muslimin.
- An-Nadawi memiliki sekumpulan syair berbahasa Arab yang sangat indah. Syair-syair ini menunjukkan betapa lembut perasaannya dan betapa tinggi imajinasinya. Dia juga sangat mencintai kemuliaan dan hikmah.
- An-Nadawi wafat di Pakistan pada 1 Rabi'ul Akhir 1373 H, yang bertepatan dengan tanggal 22 November 1953 M.
No comments:
Post a Comment