Judul Buku : Bekerja dengan Hati Nurani
Penulis : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos., M.Si.
Penerbit : Erlangga, 2009
(Koleksi Pribadi)
Penulis : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos., M.Si.
Penerbit : Erlangga, 2009
(Koleksi Pribadi)
“Spiritualisme : Era Baru Pengembangan Diri Karyawan”
- Daniel Goleman : Kecerdasan emosional merupakan fungsi kerja otak kanan yang disebut system limbic. Kecerdasan Emosional meliputi dua kecakapan, yaitu kecakapan pribadi dan kecakapan social.
- Kecakapan pribadi terdiri atas tiga factor : kesadaran diri (self-awareness), pengaturan diri (self-regulation), dan motivasi diri (self-motivation)
- Kecakapan social terdiri atas dua factor : kesadaran social (social-awareness) dan keterampilan social (social-skill).
- Ternyata, kecerdasan spiritual termasuk salah satu fungsi saraf otak yang bernama God Spot. Titik saraf yang terletak do temporal lobe ini akan merespon aktivitas spiritual sehingga membuat diri seseorang tenang.
- Pusat kesadaran tertinggi yang ada dalam diri manusia sesungguhnya bersumber pada kalbunya (hati).
- Spiritual Leader (1) : Soichiro Honda. Tak ada yang dicari Soichiro, selain kebahagiaan dan ketenangan hidup.
- Spiritual Leader (2) : Kyoto Ceramics. Uniknya cara hidup mereka sederhana dan memandang rendah kemewahan
- Spiritual Leader (3) : Bill “Microsoft” Gates. Sebanyak 40% penghasilan bersihnya dibagikan untuk kemanusiaan.
- Spiritual Leader (4) : Konosuke Matsushita “Toshiba”. Misi hidupnya sangat sederhana : life is not only for bread.
- Gay Hendricks & Kate Ludeman (The Corporate Mystic) : “Saya tidak pernah menyangka sebelumnya. Saya menemukan para mistikus-mistikus itu seperti sufi-sufi yang justru bukan berada di tempat-tempat peribadatan. Tetapi saya menemukan mereka di meja-meja rapat.”
- Penanaman nilai-nilai spiritual di dunia kerja diyakini mampu mendorong munculnya motivasi dan produktivitas kerja yang tinggi atas dasar ibadah.
- “Jika Anda tidak berubah, maka perubahan lah yang akan mengubah diri Anda. Jika itu pun tidak mengubah diri Anda, berarti hidup telah Anda ubah menjadi kematian.” (Penulis)
No comments:
Post a Comment